PERTEMUAN KE 6 LOCATION & INVENTORY
Nama : Kim Meredith Dionese
NIM : 12211373
Kelas : 03 Manajemen
Dosen : Septia Lutfi, S.Kom, M.Kom
Mata Kuliah : Aplikasi Komputer Ekonomi
Modul Location dan Inventory
LOCATION
Pemilihan lokasi dalam dunia bisnis sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.
Untuk memilih lokasi usaha yang sesuai diperlukan beberapa alternatif dengan beberapa
kriteria tertentu sesuai jenis usahanya. Module Location pada POM untuk menghitung
lokasi yang memberikan unit cost dari proses produksi dan distribusi yang rendah atau
tingkat efisiensi maksimum.
Soal Latihan:
1. Manajer sebuah pabrik akan menentukan lokasi Gudang distribusi pada 3 kota besar
yaitu Semarang, solo dan Yogyakarta. Sebelumnya dilakukan survey dengan hasil
sebagai berikut:
Faktor Weight Semarang Solo Yogya Tenaga Kerja 30 90 80 50 Upah/Gaji 20 60 60 70 Transportasi 20 90 70 50 Jaringan Bank 15 50 95 90 Layanan komunikasi 10 40 60 80 Perijinan 5 30 40 50
Lokasi mana yang sebaiknya di Pilih?
Link Youtube : https://youtu.be/ntt94AR0KbY
INVENTORY
Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan
persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya
dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk dan menyangkut biaya
perawatan stok barang di gudang. Yang tercakup dalam system persediaan bahan
baku ini meliputi: pengadaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, serta
pengeluaran bahan baku.
Modul ini merupakan variasi dari model EOQ (Economical Order
Quantity). EOQ adalah suatu jumlah pembelian untuk memenuhi kebutuhan bahan
dalam satu periode yang mempunyai biaya persediaan paling ekonomis untuk
dilaksanakan setiap kali pembelian. Dalam perhitungan EOQ digunakan asumsi
sebagai berikut:
1. Pola pemakaian bahan baku tetap
2. Terdapat persediaan yang cukup di pasar bebas
3. Terdapat tingkat harga yang sama dalam satu periode
4. Terdapat tingkat biaya yang sama dalam satu periode
5. Bahan baku yang direncanakan pembeliannya adalah bahan baku di mana
jumlah unit fisik yang dipergunakan sedang, sedangkan nilai rupiahnya juga
sedang.
Dari asumsi model EOQ, maka konsep TIC (Total Inventory Cost) atau Biaya
Total Persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
TIC = Set Up Cost + Holding Cost
Perilaku biaya pesan tidak dipengaruhi oleh berapa unit yang dipesan, tetapi
dipengaruhi oleh berapa kali kita melakukan pemesanan. Untuk biaya simpan
tergantung dari banyaknya barang yang disimpan (dari rata-rata persedaan
dikalikan biaya simpan per unit per periode).
Soal-soal Latihan:
1. Sebuah perusahaan membutuhkan bahan baku klasifikasi B dalam satu tahun =
4500 unit. Biaya tiap kali pesan sebesar Rp. 400. Harga bahan baku per unit
sebesar Rp. 800. Dan biaya simpan per unit per tahun = 5% dari harga beli bahan
baku.
Pertanyaan:
a. Hitung EOQ
b. Persediaan maksimum
c. Rata-rata persediaan
d. Berapa kali pesan dalam 1 tahun
e. Reoder point (asumsi 1th=360 hari, waktu tunggu selama 5 hari dan safety
stocknya sebesar 10 unit)
f. Berapa Unit Costnya?
g. Hitung Total cost untuk keseluruhan termasuk untuk beli bahan baku!
Link Youtube : https://youtu.be/bHRtehds3DA
2. sebuah perusahaan sepatu merencanakan untuk menjual 1000 pasang sepatu pada
tahun 2007 mendatang. Untuk memenuhi pemesanan tersebut, dilakukan
penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan dan supplier.
Adapun dalam ketentuan itu, ditetapkan bahwa biaya transportasi ditanggung oleh
pihak perusahaan sebesar $40 per order. Sedangkan biaya simpan sebesar $30 dan
harga per unitnya $100, dengan berasumsi bahwa semua kesepakatan tersebut tidak
berubah dalam sepanjang tahun 2007.
Hitunglah:
a. EOQ
b. Total Cost
c. Jumlah pemesanan dalam 1 tahun
d. Biaya pemesanan total per tahun
e. Biaya simpan total per tahun
Link Youtube : https://youtu.be/vqV56QuCNLA
3. Gudang Rabat Alfa berencana untuk melakukan pengadaan sereal pada tahun 2007
besok. Adapun kebutuhan tahunan produk sereal adalah 4000 karton. Toko tersebut
menanggung $60 per pemesanan sereal. Dan dibutuhkan $0.80 per karton
pertahunnya untuk menyimpan sereal tersebut dalam persediaan. Harga per karton
sereal adalah $50. Hitunglah:
a. EOQ
b. total Cost
c. Jumlah pemesanan dalam 1 tahun
d. Biaya pemesanan total per tahun
e. Biaya simpan total per tahun
Link Youtube : https://youtu.be/To8z-DJeLxM
4. Berdasarkan soal nomor 2 di atas, jika saat ini Alfa setiap kali melakukan
pemesanan sereal sebanyak 500 karton. Berikan rekomendasi anda, apakah
perusahaan akan menggunakan EOQ pada soal nomor 2 atau menggunakan
kuantitas pemesanan sebanyak 500 karton? Mengapa?
Link Youtube : https://youtu.be/f3wvfbBKAfc
5. Kebutuhan bahan mentah selama 1 tahun sekitar 60.000 unit. Harga beli per unit
Rp. 200, biaya pengiriman setiap kali pesan Rp. 40.000. biaya persiapan setiap kali
pesan Rp. 10.000. Biaya penerimaan barang setiap kali pesan Rp. 10.000. Biaya
pemeliharaan per unit per tahun Rp.15. Biaya bunga atas modal per tahun Rp. 15.
Biaya sewa gudang per unit per tahun Rp. 20. safety stock ditetapkan sebesar
kebutuhan 15 hari. Lead time 5 hari dengan catatan 1 tahun dihitung 300 hari.
Hitung:
a. EOQ
b. total Cost
c. Reorder Point atau pemesanan kembali
d. Biaya pemesanan total per tahun
e. Biaya simpan total per tahun
Link Youtube : https://youtu.be/67Yi0r-DlZY
6. sebuah perusahaan membutuhkan bahan baku klasifikasi B dalam 1 tahun ada 4500
unit. Biaya tiap kali pesan Rp. 400. Harga bahan baku per unit sebesar Rp. 800 dan
biaya simpan per unit per tahunnya sebesar 5% dari harga beli bahan baku.
Hitunglah:
a. EOQ
b. Berapa kali melakukan pemesanan dalam 1 periode
c. Total biaya pesan
d. Total biaya simpan
e. Total cost
Link Youtube : https://youtu.be/35x02J9vFik
TERIMA KASIH DAN SELAMAT MENONTON TEMAN-TEMAN.
Komentar
Posting Komentar